31 Maret 2009

Cinta MIPA

Cinta bagaikan sebuah fungsi
Yang melaju tak terbendung secara eksponensial
Ingin kukuadratkan secara sempurna
Menjadi grafik fungsi abadi

Cintaku takterdiferensialkan secara parsial apalagi secara implisit
Tetapi terintegralkan secara rasional tanpa selang tertentu
Ingin kuperiksa kekontinuan cinta ini
Apa daya...masih kutemukan asimtot tegak yang membelahnya

Hatiku terus bergejolak,terasa ganjil dan sulit kudeterminasikan
Analisis secara real pun tak banyak membantu
Alangkah kompleknya mencari titik kestabilan sistem cinta ini
Oh....hidupku menjadi takterdefinisi

Laju perubahan cintaku terhadap waktu sungguh cepat
Tetapi tak beraturan seperti kurva sinus yang bergejolak
Kalkulus pun menangis, hatinya menjerit menatapku
Karena merasa sosoknya tak berguna lagi di himpunan ini

Ingin rasanya kutransformasikan cinta ini
Dan mengkonversinya menjadi bilangan cinta
Sehingga kuperoleh titik singgung antara hatiku dengan hatinya
Dan menggapai kehidupan yang terdefinisi

Limit perbedaan antara kita tak menjadi kendala bagiku
Keyakinanku sudah mencapai titik maksimum
Mari kita substitusikan dua fungsi cinta ini
Menjadi satu persamaan fungsi cinta abadi

f(cinta1) + f(cinta2) =f(cinta abadi)

Tidak ada komentar: